Rss Feed Facebook Twitter Google Plus

post:


Kamis, 03 Mei 2012

Diskusi Part III "PR Sepak Bola"

PR SEPAKBOLA
Kamis, 26 April 2012 PRO kembali menggelar diskusi bulanan internal. Kali ini tugas divisi media relations yang menyiapkan materi. Bertempat di ruang PRO, ide yang diangkat oleh divisi media relations yaitu Peran PR dalam Dunia Persepakbolaan di Indonesia. Tampil sebagai penyaji Irhaz B mengemukakan bahwa menurut tim Asian Football Confederations (AFC) persyaratan untuk mengikuti Asian Championship League (ACL) yakni harus memenuhi 5 aspek, antara lain : aspek legal, aspek finansial, aspek infrastruktur, aspek personel, dan aspek pembinaan usia dini. Maka dari itu, diperlukan PR untuk melakukan tugas-tugas tersebut. Menurutnya akan memberatkan apabila tugas tersebut dilakukan hanya oleh manager saja. “Manager tugasnya di dalam, sedangkan PR di luar,”kata Irhaz. 
Hal ini menambah peluang bagi seorang PR bahwa PR tidak hanya di perusahaan, melainkan dunia persepakbolaan juga membutuhkan seorang PR. “Persepakbolaan di Indonesia perlu pengelolaan secara profesional layaknya perusahaan,”sepakat Mufid dalam diskusinya. Nantinya PR sepakbola akan menjalankan tiga peran, yaitu : sebagai media officer, sebagai media relations, dan sebagai pengemas klub. Salah satu tugas sebagai media officer yakni membuat media report press release yang berisi skor pertandingan, jumlah kartu kuning dan kartu merah yang dikeluarkan, dll. Tugas sebagai media relations yakni menjalin hubungan baik dengan wartawan,dll.
“Ada korelasi antara PR dengan manager sehingga peran PR dapat dilakukan oleh manager itu sendiri ataupun asisten manager,”kata Paskah berpendapat. Ia melanjutkan bahwa divisi yang terlalu besar akan memakan banyak biaya.
Lain dengan Ryan, “Antara PR dengan manager harus dipisah. Hal ini agar tidak ada miss persepsi diantara keduanya,”ungkapnya. Ina menengahi bahwa antara pemisahan maupun penyatuan PR dengan manager ada positif dan negatifnya. “Semua punya kelebihan dan kekurangan, saat dipisah setiap divisi bisa lebih fokus pada tugasnya, sehingga tidak tumpang tindih antara tugas manager dan PR,”akunya.
Tugas yang tidak mudah bagi PR sepakbola di Indonesia membawa klub maju ke ajang ACL. Di mana hingga waktu yang ditentukan belum satu pun klub yang memenuhi syarat. Misalnya saja agar memenuhi syarat aspek legal, klub harus berbadan hukum komersial atau berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Secara aspek finansial, klub harus memiliki laporan keuangan yang diaudit. “Maka, sebelum masuk klub sepakbola, calon PR harus mengerti dan memahami karakteristik dari klub maupun suporter seperti apa agar bisa membawa klub menjadi lebih maju,”tutup Irhaz. #(Media Relations)


Share This :

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blog Archive

Blogroll